MEMBUAT SENDIRI KONSTRUKSI VERTICAL GARDEN
Kawasan
perkotaan sangat identik dengan mahalnya nilai lahan. Hal ini
menyebabkan penduduk kota harus lebih kreatif dan inovatif dalam
mensiasati dan menata lingkungannya baik di perumahan maupun di kawasan
perkantoran. Secara naluriah manusia mempunyai
ketertarikan yang tinggi terhadap alam sehingga sebisa mungkin akan
berusaha utuk mendekatkan elemen-elemen alam tersebut kedalam
kehidupannya. Salah satu elemen alam yang sering digunakan
dalam melampiaskan ‘kerinduan’ akan alam tersebut berupa tanaman baik
berdiri sendiri sebagai individu maupun berkelompok dengan komposisi
berupa taman.
Keterbatasan lahan ruang luar tersebut menyebabkan halaman rumah maupun kantor sekalipun menjadi sempit dan sangat terbatas. Namun
keterbatasan lahan ini tidak menyurutkan warga kota untuk menampilkan
taman sehingga suasana rumah/ kantor lebih ‘hijau’ dan dingin. Salah
satu konsep taman yang saat ini sedang marak dan menjadi perhatian
masyarakat luas adalah penggunaan vertical garden atau seringkali
disebut taman tegak. Vertical garden sendiri merupakan
perluasan dari vertikultur yang sudah banyak di aplikasikan di Indonesia
dengan menanam sayuran pada media tanam tanah (atau media lainnya) pada
sebuah pot atau wadah yang ditata secara vertical. Khusus
untuk vertical garden ini dibuat dengan tanaman hias disertai dengan
desain tata letak yang cantik dan indah menyesuaikan bentuk ruang.
Keinginan
mempunyai vertical garden yang tinggi ditunjang dengan masih sedikitnya
pengetahuan akan konstruksi vertical garden membuat konsep ini dihargai
sangat mahal di pasaran, bahkan beberapa perusahaan penyedia jasa
pembuatan vertical garden mematok harga lebih dari 2 juta rupiah per
meter persegi. Harga yang mahal ini kadangkala membuat
konsumen ciut sehingga keinginan menampilkan taman di lahan rumah/kantor
yang sempit menjadi tertunda bahkan tidak jadi.
Mahalnya
pembuatan konstruksi vertical garden tidak lepas dari beberapa bahan
yang masih di import dari luar negeri terutama bahan yang bersifat modul
(Gambar 2). Namun untuk menampilkan vertical garden,
sistem modul bukanlah satu-satunya sistem yang bisa diaplikasikan untuk
mempercantik rumah/kantor anda. Ada beberapa sistem lain
yang bisa diterapkan tergantung luasan dinding yang ‘ditanami’ maupun
jenis tanaman yang akan ditampilkan sehingga lebih murah dan terjangkau.
Gambar 2. Sistem modul yang terbuat dari pabrikan.
(sumber http://www.greendiary.com/gro-wall-modules-helps-you-creates-gorgeous-modular-vertical-gardens.html)
Sistem
vertical garden yang paling murah dan mudah untuk diaplikasikan
sebenarnya adalah dengan menggunakan sistem kantong baik yang terbuat
dari lembaran filter geotextile maupun bahan screen. Bahan
bahan ini digunakan karena sifatnya yangmampu menahan media tanam
tetapi air masih bisa tembus untuk sistem pengairan media. Sistem
kantong bisa dibuat secara mesin dengan mesin jahit khusus bahan tebal
(missal bahan kain jeans atau mesin jahit terpal) maupun dengan sistem
jahit tangan. Gambar 3 menunjukkan sistem jahit dengan mesin khusus
untuk luasan vertical garden yang relative kecil.
Gambar 3 Sistem Kantong
Untuk luasan vertical
garden yang lebih luas, sistem kantong dengan mesin jahit dirasa kurang
praktis saat konstruksi sehingga lebih mudah dengan sistem manual. Bahan
jahit manual untuk sistem kantong luas bisa menggunakan bahan senar
(tali pancing) dengan diameter tali senar yang cukup besar (bahan senar
pancing laut). Gambar 4 menunjukkan konstruksi vertical garden dengan sistem kantong untuk area yang luas dan panjang. Pada konstruksi ini selain penggunaan material dan bahan senar juga sistem kerangka di belakang kantong-kantong yang dibuat. Material
yang paling kuat adalah dengan mengunakan tulangan beton dengan
diameter minimal 12mm yang dibuat seperti jaring yang batangan
dihubungkan dengan las. Selain besi bisa juga digunakan dengan konstruksi Galvalum batangan C yang juga didesain seperti jarring. Penentuan
ukuran material dan jarak yang digunakan sangat ditentukan luasan
vertical garden, semakin luas tentunya beban akan semakin berat dan
konstruksi harus dibuat semakin kuat.
Tahapan konstruksi vertical garden sistem kantong jahit manual adalah sebagai berikut :
- Hitung luasan dinding yang akan ditutupi vertical garden, semakin tinggi area, bahan konstruksi kerangka belakang dibuat lebih besar dan kuat.
- Sambungkan kerangka pada dinding yang akan ditutupi, terutama pilih bagian dinding yang berupa beton bertulang
- Tata bahan lembaran screen/filter geotextile membentuk kantong-kantong dengan jarak tertentu (penentuan jarak tergantung besar kecil tanaman).
- Jahit kantong dengan bahan senar pancing besar pada setiap pertemuan penguat konstruksi di belakang (pada pertemuan batang vertical-horisontal) sehingga terbentuk kantong-kantong yang banyak dan panjang.
- Masukkan pipa sistem irigasi tetes sehingga terikat kuat di simpul senar bagian dalam.
- Masukkan media tanam ke dalam kantong-kantong terbentuk
- Tanam tanaman hias sesuai desain yang diinginkan kedalam kantong -kantong yang telah diberi media. Perhatikan pemilihan jenis tanaman, sesuaikan syarat tumbuh tanaman dengan kondisi lokasi vertical garden (kebutuhan cahaya, air dll)
- Apa saja tanaman hias tersebut ?
Neoregelia
Marga ini kerap dinamakan dengan bromelia. Padahal bromelia adalah nama keluarga dari banyak genus tanaman. Neoregelia yang umum digunakan di taman vertikal antara lain jenis Neoregelia olens dengan daun merah polus berujung rata, lalu Neoregelia carolinae dengan corak daun bergaris.
Kuping gajah (Anthurium crystalinum)
Tanaman ini memiliki ciri daun berbentuk hati dengan urat daun putih keperakan. Kuping gajah ada yang berhelai besar (jenis lama) dan berhelai kecil (jenis baru). Jenis daun kecil kerap digunakan untuk taman vertikal.
Tanduk rusa (Platycerium bifurcatum)
Tanaman ini dinamai tanduk rusa karena daunnya mirip dengan tanduk rusa jantan. Tumbuhnya menempel di barang kayu, marga ini dibiakkan dengan spora, ia menyukai tempat yang teduh dan lembab.
Lili paris (Chlorophytum comosum)
Daun tanaman ini panjang dengan garis putih kekuningan. Biasanya digunakan untuk tanaman border atau pot gantung. Lili paris tahan terhdap matahari langsung dan tumbuh optimal di tempat yang ternaungi.
Cryptanthus
Tanaman ini tahan terhadap sinar matahari terik sekaligus bisa di tempat yang memiliki naungan. Tanaman ini memiliki banyak warna daun, mulai dari hijau, abu-abu, coklat hingga garis-garis putih. sebagai aksen di taman vertikal, dapat disandingkan dengan Bromeliaceae.
Lipstik (Aeschynantus Radicans)
Tanaman ini tumbuh menjalar dengan batang yang panjang. Daunnya berbentuk ginjal (cordata), berwarna merah hati dnegan garis perak dan berbulu. Bunganya berwarna merah menyala.
Kadaka (Asplenium scolopendrium)
Tanaman ini hampir sama dengan Paku sarang burung, hanya jenis daunnya lebih kecil. Pinggirnya bergelombang berwarna hijau muda.
Sirih Merah
Jenis tanaman ini menyenangi tempat teduh, tumbuhnya menjalar dengan batang berbuku, daunnya berwarna merah dengan garis perak. Sebagai tanaman pengisi taman vertikal, Sirih Merah tampil dengan warna merahnya.
Singonium
Tumbuhan perdu dengan tinggi tak lebih dari 30 sentimeter ini memiliki daun berbentuk hati dengan warna daun campuran antara putih dan hijau. Tanaman ini gampang tumbuh asalkan cukup air.
Kucai
Kucai merupakan jenis bawang-bawangan terkecil dari famili Alliaceae. Tanaman umbi-umbian setinggi 30 - 50 sentimeter dan lebar 1 sentimeter, dengan daun berbentuk tabung hampa sekitar 50 sentimeter ini memiliki tekstur lembut. Bunga dari Kucai berwarna pucat ungu, berbentuk bintang dengan enam kelopak bunga lebar.
- Beri pupuk tanaman baik pada media maupun bisa disertakan dalam irigasi tetes.
- Irigasi bisa dibuat secara otomatis dengan timer maupun secara manual
- Selamat mencoba, semoga berhasil menghijaukan rumah/kantor anda….
0 komentar :
Posting Komentar